31 Agustus menjadi suatu akhir bagi kami. Ya, akhir dari
segala perjalanan kami di sanata dharma. Mungkin tidak bagi sebagian dari kami
yang memutuskan untuk melanjutkan karyanya di fakultas farmasi ini, tapi hingga
sekarang saya belum mendengar itu. 31 agustus menjadi akhir untuk beberapa dari
kami untuk saling bertemu dan menyapa di lingkungan kampus. Dan ketika saya
bilang akhir, itu bukanlah benar-benar akhir, karna saya percaya suatu saat
cerita ini, cerita 4 tahun (S1) + 1tahun (Profesi) ini akan kami perbincangkan
lagi suatu saat nanti.
31 Agustus adalah waktu ketika setiap dari kami merasa
bangga ketika maju sembari menggandeng keluarga kami menerima ijazah pendidikan
ini. Kegembiraan yang luar biasa terpancar dari mata teman-teman hingga
menutupi kebahagiaan dari tamu undangan. Ituah kami sebagai sarjana farmasi
yang telah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker.
Kamilah yang akan bertanggungjawab dalam kegiatan-kegiatan di bidang penemuan,
pengembangan, produksi, pengolahan, peracikan, informasi obat dan distribusi
obat.
31 Agustus adalah masa ketika sumpah dan janji terucap dari
masing-masing mulut dari kami. Yap, kami resmi jadi seorang Apoteker. Sumpah yang
isinya sangat sulit untuk diamalkan, kata salah satu dosen dan tamu istimewa di
acara itu, tapi inilah syarat kami untuk berkarya sebagai apoteker yang baik di
seluruh Indonesia, bukan hanya sebagai ucapan belaka namun harus dilakukan.
Sumpah / Janji Apoteker
- Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan terutama dalam bidang kesehatan
- Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan keilmuan saya sebagai apoteker
- Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kefarmasian saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan
- Saya akan menjalankan tugas saya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasian
- Dalam menunaikan kewajiban saya, saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya tidak terpengaruh oleh pertimbangan Keagamaan, Kebangsaan, Kesukuan, Politik Kepartaian, atau Kedudukan Sosial
- Saya ikrarkan sumpah/janji ini dengan sungguh-sungguh dan penuh keinsyafan.
Lafal Sumpah ini disahkan oleh Bung Karno pada tanggal 20
September 1962 dalam Peraturan Pemerintah No 20 tahun 1962. Meskipun banyak
mmengundang reaksi dan pertanyaan tentang isi lafalnya, tapi saya yakin ini adalah
untuk kebaikan seluruh orang.
Oke cukup basa basi busuk diawal, saya gak suka dengan
perpisahan walaupun kita tau perpisahan adalah suatu proses dalam hidup ketika
ada pertemuan maka akan ada perpisahan. Kami, angkatan 25 Apoteker Sanata
Dharma, dalam 4 + 1 tahun ini merangkai kisah dan cerita dari awal sebagai maba
dengan titrasinya, proses kuliah dan laporan yang menguras energy dan menguras
daya kreatifitas bagi beberapa orang karena saking sibuknya, konflik antar
manusia di fakultas, cinta lokasi bertebaran seperti bunga di musim semi
(cieilah..), putus dan akit hati yang menyenangkan, persahabatan sejati yang
tidak pernah lekang oleh waktu (meski kau bukan milikku – lagu kerispatih). Ya,
itu semua kisah yang pasti kita semua alami pada proses ini.
Merekalah teman, guru, sahabat, keluarga yang aku temukan
dalam perantauanku di pulau 60% penduduk Indonesia. Terimakasih keluargaku,
semoga sukses. Perjuangan kita akan semakin berat.
teman adalah cermin..
lugu atau bisa dibilang culunnya
pfuuhhh Happy Birthday to me
ma bun, taun depan nikah die
best friend ever
bioskop jadi saksi
gerombolan c1cak
keinget tragedi belokan maut
panas teriknya air mancur
PES selama-lamanya
cover majalah NatGeo (wild)
pfuuhh eh belom ding
this is my b'day
selamet ye tan,hahaha
ajang eksistensi
bandzen...dol
ada cwe nih...
potooooonnggg...
ceilaahhh...
mangkal yuk cyiinn
ketika mengangkat 140kg lemak
kampus pun jadi pameran laptop
mangkal lagi broo
FST
S.Farm
PP pertama
lab pertama
show time
cih banget..
"performers"
ujian terbuka (itu ada laptopku yang ilang)
semester 1 banget
pfuuuhh lagi..
jobseekers
foto perpisahan (katanya)
kami adalah kami
Uppsss... (diluar konteks)
Cerita ini pasti kan kembali terucap.


























.jpg)









No comments:
Post a Comment